Bukti Bahwa Ternyata Orang Jepang Sangat Baik

Ini adalah pengalaman saya beberapa tahun yang lalu ketika berwisata ke Jepang. Saat itu merupakan saat pertama saya jalan-jalan ke Jepang. Kunjungan saya ke Jepang jatuh pada bulan Desember. Ketika itu di Jepang sedang musim dingin.

Jepang adalah negara dengan sistem transportasi publik yang bagus. Salah satu mode transportasinya adalah kereta yang sebagian besar dikelola oleh National Japan Railways Group. Kereta di Jepang sudah tertata rapih dengan titik pemberhentian yang banyak. Wajar saja kalau peminat transportasi ini tidak sedikit. Seperti saya misalnya. Selama di Jepang, kalau mau ke mana-mana saya selalu naik kereta. Tidak pernah terlintas di pikiran saya untuk menyewa mobil. Bahkan taksipun tidak saya coba di Jepang.

Sumber gambar: kamera pribadi

Suatu hari, saya sedang ingin pergi ke salah satu tempat wisata terkenal di Jepang. Tapi sayangnya saya lupa nama tempatnya. Tidak penting untuk mengingat nama tempat itu karena yang mau saya ceritakan bukan tentang objek wisatanya, melainkan tentang pengalaman saya di kereta. Seperti biasa, sembari menunggu kereta sampai tujuan, saya memejamkan mata. Lumayanlah saya bisa mengistirahatkan mata saya sejenak. Daripada main HP, kan?

Pada setiap stasiun, jika kereta hendak berhenti, operator kereta akan berbicara di speaker untuk memberitahu penumpang bahwa kereta akan sampai di stasiun X. Saat itu, sang operator mengatakan bahwa kereta akan sampai di stasiun X. Saya tidak menghiraukan perkataan operator karena memang bukan stasiun itu tujuan saya. Saya tetap memejamkan mata.

Saya yang sedang santai memejamkan mata tiba-tiba kaget karena rasanya seperti ada yang menginjak kaki saya. Mata saya yang tadinya saya pejamkan, reflek terbuka dan mencari sumber yang menginjak kaki saya. Ketika saya melihat siapa yang menginjak kaki saya, alih-alih merasa kesal, saya malah semakin kaget dan merasa sungkan ketika sudah tahu sumbernya.

Saya melihat seorang yang hendak turun di stasiun X. Bukannya langsung turun, tanpa menghiraukan saya karena toh dia tidak sengaja, sang nenek malah membungkuk-bungkuk ke saya sambil mengucapkan sesuatu dalam bahasa Jepang dengan muka yang menyesal dan merasa bersalah. Firasat saya langsung berpikir bahwa nenek ini tidak sengaja menginjak kaki saya dan sedang meminta maaf ke saya.

Waduh! Saya yang tadinya hampir kesal malah menjadi menyesal sudah reflek membuka mata saya. Saya melihat nenek itu berkali-kali membungkuk meminta maaf kepada saya. Saya jadi tidak enak dan merasa bersalah. Mau bilang “tidak apa-apa nek, sudah nenek turun saja pintunya sudah terbuka nanti keburu ketutup lagi nek. Saya tidak apa-apa. Saya melek karena reflek nek,” juga tidak mungkin karena saya tidak bisa bahasa Jepang.

Saya melihat pintu sudah terbuka dan beberapa orang dari stasiun sudah masuk, tetapi nenek itu masih tetap membungkuk dan meminta maaf. Aduh, kalau begini sih saya yang harusnya meminta maaf.

Bermodalkan meniru gestur sang nenek, saya akhiranya ikut-ikutan membungkuk beberapa kali dan berkata “it’s okay it’s okay, sorry” sambil tersenyum. Setelah beberapa saat, nenek tersebut balik badan dan berjalan pelan keluar dari kereta.

Fyuh! Untung saja keburu. Untung saja pintu keretanya tidak tertutup duluan.

Langsung setelah kejadian itu terjadi, mama saya yang duduk di seberang saya melihat ke arah saya dan tersenyum. Dari gerakan bibirnya saya bisa menerka bahwa ia berkata “kamu tuh.”

Maksudnya mungkin, kamu tuh diinjek gitu saja kok sampai melek. Waduh saya jadi semakin menyesal. Bukan maksud saya sama sekali untuk begitu kepada sang nenek. Suer.

Kejadian itu membuat saya menjadi semakin sadar bahwa budaya “meminta maaf” di Jepang kuat sekali. Sayapun pernah membaca artikel bahwa perusahaan transportasi umum meminta maaf kepada penumpang karena keterlambatan kedatangan. Padahal keterlambatannya hanya beberapa menit. Malahan tidak sampai 5 menit. Bahkan pernah kalau tidak salah masinisnya sampai-sampai ikutan turun dan membungkuk minta maaf.

Hebat!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

6 Fakta Seru Venesia yang Sering Banjir

Ruangan Paling Sepi di Dunia yang Bikin Pingsan

Review Buruk OYO Hotel Apartemen Enviro Cikarang